Monday, October 12, 2009

Yang Datang Pasti Akan Pergi

Apa pun yang kita kumpulkan, cepat atau lambat, pasti akan pergi.
Harta yang kita simpan; kehormatan yang kita perjuangkan; dan semua yang diakui sebagai milik sendiri selalu mencari jalan keluar dari genggaman kita.
Ibarat, arus sungai yang rindu akan lautnya.
Sekuat apapun bendungan menghadang, air akan menemukan celah untuk meneruskan tetesannya.
Atau, angin akan mengangkat mereka ke awan-awan tebal dan menjatuhkannya ke atas samudera.
Apa pun yang terjadi, semua itu akan pergi.

Kalaupun mereka tak meninggalkan kita, suatu saat kitalah yang akan meninggalkan mereka.
Kita akan meninggalkan semua ini.
Karenanya, jangan terburu mengaku beruntung atas segunung harta atau selangit kehormatan kita raih.
Di saat semua itu pergi, tak selalu pantas kita meratapinya sebagai kemalangan.
Maka, tak ada yang lebih baik selain selalu bersiap melepaskan
Bagi bendungan, tekanan arus air adalah beban berat.
Bagi kita, tumpukan harta tak kalah beratnya.
Maka, bila ia harus pergi, relakan kepergiannya
Ini membuat hati jauh lebih lapang dan ringan.


Tak seorang pun cukup penting untuk membuatku marah.
(Carlos Castenada)
Untuk setiap menit anda marah, anda kehilangan enam puluh detik kebahagiaan.
(Unknown)
Saat marah, hitunglah satu sampai sepuluh sebelum anda bicara.
Namun, bila anda benar-benar marah, hitunglah sampai seratus.
(Thomas Jefferson)

No comments:

Post a Comment